Ahlan wa Sahlan

Ini adalah blog informasi dan komunikasi tentang proses pendidikan dan kegiatan-kegiatan pondok di Pondok Modern An-Najah Cindai Alus Putri, serta forum keilmuan Islam bersama para Ustadz-Ustadzah Pondok Modern An-Najah Cindai Alus Putri

An-Najah

An-Najah

Senin, 11 Juli 2011

AHLAN WA SAHLAN SANTRIWATI BARU

Oleh: Yunizar Ramadhani (Guru Pondok Modern An-Najah Cindai Alus Puteri)

Tahun ajaran baru telah dimulai. Wajah-wajah baru pun bermunculan. Tanggal 11 Juli 2011 para santriwati baru Pondok Modern An-Najah Cindai Alus Puteri memulai petualangan mereka dalam menuntut ilmu di pondok. Maka dengan segera seluruh santriwati baru, baik yang masuk melalui jalur regular dan jalur intensif, beramai-ramai menyiapkan segala perlengkapan mereka di pondok An-Najah, mulai dari merapikan kamar, menyediakan shunduq (lemari), sampai membeli buku-buku pelajaran. Mereka datang dari berbagai daerah, Banjarmasin, Kotabaru, Martapura, hingga Kalteng dan Kaltim.
Hari ini mereka telah mulai menempati mabna-mabna (gedung-gedung asrama) untuk segera memulai langkah mereka di Pondok An-Najah. Saatnya santriwati baru meninggalkan rumah-rumah mereka dan menjadikan pondok sebagai rumah mereka yang baru, tempat mereka dididik, menuntut ilmu, dan menjadi dewasa. Direktur Pondok, Pengasuh Pondok, seluruh jajaran dewan guru, dan kakak-kakak yang duduk di Organisasi Santriwati Pondok Modern siap membina mereka agar kelak menjadi muslimah yang akan membawa umat Islam dan seluruh umat manusia kepada kesejahteraan duniawi dan ukhrawi.
Namun begitu, pondok tidak dapat menjamin mereka untuk menjadi pintar. Pondok tak dapat menjamin mereka menjadi manusia yang shalehah. Pondok juga tak berjanji akan memastikan mereka menjadi manusia yang kamil (sempurna). Sebab pondok bukanlah arena sulap yang dapat mengeluarkan kelinci dari topi yang sempit. Akan tetapi, santriwati sendirilah yang mampu mencapai itu. Hanya santriwati sendirilah yang mampu membuat perubahan pada dirinya dari kekosongan kepada ketercerahan jiwa. Hal itu pun hanya akan terwujud jika santriwati ikhlas menerima segala pendidikan dan pembinaan yang ada di Pondok Modern An-Najah.
Ya, keikhlasanlah kuncinya. Ini sesuai dengan visi pondok yang dijalankan dengan jiwa keikhlasan. Jika seluruh pihak pengelola pondok dan santriwati berjiwa ikhlas, maka Allah sendiri yang akan “turun” untuk menyentuhkan jemari-Nya demi kesejahteraan ruh dan jiwa kita. SELAMAT DATANG SANTRIWATI BARU DAN SELAMAT MENJADI KELUARGA BARU AN-NAJAH.

IKATAN WALI SANTRIWATI BARU SEPAKAT BANTU PONDOK

Cindai Alus, ANCIA
Bersamaan dengan kedatangan santriwati baru, pada tanggal 11 Juli 2011/ 9 Sya’ban 1432 H, diselenggarakan acara Silaturrahmi dan Ramah Tamah Pimpinan Pondok beserta Guru dengan Seluruh Wali Santriwati Baru Sekaligus Penyerahan Santriwati Baru Kepada Pondok. Acara bertempat di musholla An-Najah dan dimulai sejak pukul 09.30 wita. Acara ini juga bermuatan pembentukan anggota baru Ikatan Wali Santriwati Pondok Modern An-Najah Cindai Alus Puteri.
Mengenai Ikatan Wali Santriwati ini, telah dibentuk sejak setahun yang lalu dan saat ini diketuai oleh Bapak Ahmad Humaidi. Organisasi ini merupakan perkumpulan para wali santriwati An-Najah yang didirikan oleh para wali santriwati sendiri dengan dibina oleh KH, Zarkasyi Hasbi, Lc, selaku Direktur Pondok. Organisasi ini bertujuan untuk membantu pondok dalam berbagai hal untuk kepentingan santriwati yang balajar di pondok. “Al-Qur`an menyatakan bahwa suatu kaum tidak akan berubah kecuali kaum itu sendiri yang merubah diri mereka sendiri. Pesan al-Qur`an ini mengandung pengertian bahwa perubahan itu bisa terjadi jika dilaksanakan secara jama’ah, bukan per-individu. Dalam konteks Pondok Modern An-Najah, ke-jama’ah-an untuk berubah itu berarti dilaksanakan tidak hanya oleh pihak Direktur, Pengasuh dan dewan guru pondok saja, melainkan juga dibantu oleh wali santriwati”, demikian jelas Direktur Pondok, KH. Zarkasyi Hasbi, Lc, dalam sambutan beliau pada acara tersebut.
Pengasuh Pondok Modern An-Najah, KH. Ahmad Syairazi Hadi, menambahkan bahwa dalam sejarahnya pondok An-Najah sebenarnya didirikan atas prakarsa penduduk desa Cindai Alus yang menghajatkan sekolah di kampung mereka, sehingga pondok bukanlah milik perorangan tapi milik umat, sehingga umatlah yang membangunnya. Lagi pula, jika Direktur, Pimpinan dan Dewan Guru saja yang memikirkan pondok ini, maka pelaksanaan pendidikan di pondok jadi terganggu. “Jika di satu sisi kami harus mengajar, namun di sisi lain kami juga harus banyak memikirkan pembangunan fasilitas pondok, maka pendidikan di pondok ini jadi tidak kondusif”, demikian tegas beliau.
Pada kesempatan ini seluruh wali santriwati baru dengan dipimpin oleh Bapak Ahmad Humaidi, selaku ketua Ikatan Wali Santriwati Pondok Modern An-Najah Cindai Alus Puteri, bersepakat untuk membangun parit di lingkungan pondok dan pendopo lesehan untuk tamu. 
Dengan resmi pula, wali santriwati baru secara simbolis menyerahkan anak mereka untuk dididik di Pondok Modern An-Najah dengan harapan mereka dapat menjadi anak yang berbakti pada Allah, orangtua mereka, agama, nusa, dan bangsa. Acara pun berlangsung penuh kekeluargaan sebagai tanda terima kasih pondok pada seluruh pihak. (Nizar)

USTADZ ZARKASYI KUKUHKAN ALUMNI BARU

Cindai Alus, ANCIA
Seiring dengan berakhirnya tahun ajaran 2010-2011, maka berakhir pula perjuangan santriwati Kelas Akhir (kelas 3 MA) dalam menuntut ilmu di pondok. Berakhirnya perjalanan mereka di pondok ditandai dengan dilaksanakannya  Khataman dan Tasyakuran Santriwati Kelas Akhir Pondok Modern An-Najah Cindai alus Puteri Tahun 2010-2011. Acara tersebut dilaksanakan pada Rabu, 29 Juni 2011 dan bertempat di musholla pondok dan dihadiri oleh Direktur dan Pengasuh Pondok, seluruh Dewan Guru, wali santriwati dan seluruh santriwati Pondok Modern An-Najah Cindai Alus Puteri.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, acara rutin tahunan Khataman dan Tasyakuran Santriwati Kelas Akhir pada tahun ini dilaksanakan pada malam hari dan bertempat di ruang induk musholla pondok, bukan di aula sebagaimana biasanya. Ini dikarenakan jumlah santriwati Kelas Akhir yang tidak terlalu banyak disbanding tahun-tahun sebelumnya, demikian ditegaskan oleh Pengasuh Pondok, Ustadz KH. Ahmad Syairazi Hadi.
Ustadz Syairazi juga menyatakan bahwa tahun ini santriwati Kelas Akhir lulus seratus persen untuk kurikulum negeri, sedang untuk kurikulum pondok, ada dua santriwati yang belum berhasil menyelesaikan studinya. “Di An-Najah, memang tidak ada dikotomi antara kurikulum negeri dan kurikulum pondok, baik secara pikiran maupun praktiknya di lapangan. Jadi, bisa saja di suatu saat ada santriwati yang selesai studi kurikulum negeri, namun belum kurikulum pondoknya, atau sebaliknya”, terang beliau.
Adapun Direktur Pondok, Ustadz KH. Zarkasyi Hasbi, Lc, dalam sambutannya berpesan kepada para seluruh santriwati Kelas Akhir, lulusan yang akan segera meninggalkan pondok, agar di luar nanti bukanlah tempat untuk berpuas diri dalam menuntut ilmu, melainkan tempat untuk mengembangkan diri dan ilmu setelah banyak belajar di pondok selama bertahun-tahun. “Janganlah merasa cukup untuk menuntut ilmu, tapi kembangkanlah diri dan ilmu kalian dari apa yang telah kalian dapatkan di pondok, tak peduli bagaimanapun keadaan kalian setelah meninggalkan pondok ini”, tutur beliau. Ustadz Zarkasyi juga menyampaikan nasihat filosofis yang begitu bijak. “Pada hakikatnya tidak ada istilah ‘orang bodoh’. Semua orang itu pintar. Namun kepintaran dan kemampuan mereka berbeda-beda tempatnya. Ada yang ahli di bidang keilmuan, namun belum tentu ia mahir dalam bidang seni. Begitu pula sebaliknya, ada yang ahli di bidang seni namun tidak berhasil di bidang keilmuan, dan seterusnya. Jadi, kenalilah dirimu dan cari kelebihanmu, lalu kembangkanlah kelebihan itu”, kata beliau.
Dengan selesainya studi mereka, maka santriwati Kelas Akhir dikukuhkan pula sebagai alumni Pondok Modern An-Najah Cindai Alus Puteri oleh Direktur Pondok. Acara ini juga diisi penyerahan kenang-kenangan dari pihak santriwati Kelas Akhir kepada guru-guru dan perpisahan dengan seluruh santriwati Pondok Modern An-Najah. (Nizar)